Marcos memberikan sedikit petunjuk tentang jejak kampanye tentang seperti apa agenda kebijakannya, tetapi secara luas diperkirakan akan mengikuti Presiden Rodrigo Duterte, yang menargetkan pekerjaan infrastruktur besar, hubungan dekat dengan China dan pertumbuhan yang kuat.
Gaya kepemimpinan Duterte yang keras membuatnya mendapat dukungan besar. Profesor ilmu politik Aries Arugay mengatakan banyak yang harus dilakukan Marcos untuk membuktikan bahwa dia tulus tentang persatuan.
"Polarisasi ini akan tetap terjadi," papar dia. "Di bawah kepresidenan Marcos, mungkin itu akan menjadi lebih merusak karena saya tidak berpikir slogan persatuan akan diterapkan, yang berarti menjangkau pihak lain," ujar dia. "Ini akan menjadi penjualan yang sulit karena tidak kredibel," pungkas dia.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait