Tak jauh berbeda di Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Sekda Bolmut, Jusnan Mokoginta menyebut penyumbang PDRB terbesar Bolmut ialah dari sektor pertanian. Akan tetapi, beras menjadi salah satu komoditas yang ‘mengganggu’ pengendalian inflasi.
“Ini berulang kali terjadi sehingga Pemda langsung fokus pada kelemahan ini dan memperbaiki sektor ini. Salah satunya dengan menggenjot sektor produksi,” ucapnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Bolmong, Limi Mokodompit menekankan terkait pentingnya pengawasan arus barang dan jasa yang masuk.
“Karena kalau kita punya produksi tapi kita tidak mampu kendalikan arus barang dan jasa, maka akan mempengaruhi pengendalian inflasi,” terangnya.
Kepala Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko berharap pengendalian harga beras ini bisa dilakukan lewat Kerjasama Antar Daerah (KAD). “Mungkin dengan adanya KAD, bisa tercapai solusinya,” tutupnya.
KAD yang nyata pun terwujud dalam HLM kali ini, dimana 2 pemasok komoditas beras dari Bolaang Mongondow menandatangani kesepakatan kerjasama dengan 1 pembeli dari Kota Tomohon.
Selain itu, dilakukan juga Penguatan Ketahanan Pangan Strategis melalui Pilot Project Ketersediaan Pasokan Sisi Hulu Sinergi BI dan TPID kepada P3A Banyu Mulih untuk komoditas Beras.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait