KOTAMOBAGU , iNewsManado.id - Selain kenaikan harga beras, adanya beras dari luar daerah masuk di Sulawesi Utara (Sulut) jadi perbincangan hangat di High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Bolmong Raya dan Kota Kotamobagu di Hotel Sutan Raja Kotamobagu, Kamis (7/3/2024)
“Dan yang anehnya kami di Bolsel itu beras yang paling banyak ialah beras dari Gorontalo dan Sulawesi Selatan, bukan beras dari Bolmong. Maka saya sangat setuju adanya kerjasama antar daerah (KAD) terkait beras ini,” ungkapnya.
Untuk itu Kamaru berharap dengan adanya kesepakatan terkait revitalisasi pos cek poin di Bolsel dan Bolmut, kiranya bisa mengawasi juga terkait pergerakan beras dari daerah lain.
“Mudah-mudahan dua cek poin tersebut akan mengecek ini beras yang masuk darimana? begitu juga dengan komoditas lain seperti tomat. Saya berharap ini bisa dioptimalkan sehingga persoalan harga bisa kita tekan,” tuturnya.
Sekretaris Daerah Kota Kotamobagu Sofyan Mokoginta juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, Bolmong Raya merupakan produsen beras di Sulut, tetapi beras yang beredar di pasaran justru berasal dari luar Sulut.
“Berdasarkan pengamatan kami di lapangan bahwa beras dari Kotamobagu maupun Bolmong Raya rata-rata dijual dengan harga tinggi ke Kota Manado. Tentu hal ini yang mempengaruhi ketersediaan dan keterjangkauan harga yang ada di kami,” tegas Sofyan.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait