Jika sebelumnya hanya ditempatkan guru jemaat dan penlong, kali ini struktur pelayanan memiliki seorang penatua dan syamas. Tahun itu, Guru Jemaat adalah Lukas Salindeho, Penlong Daniel Kawulur dan jabatan Penatua dipegang JL Sondakh serta Syamas oleh Sibol Toloh-Rugian-Rondonuwu.
Pada tahun 1930, Ayub Paisa menggantikan Guru Jemaat Lukas Salindeho. Dan JL Sondakh dan Sibol-Toloh-Rugian-Rondonuwu diangkat sebagai majelis gereja resor Poigar. Pengangkatan kostor pun dilakukan dan jabatan tersebut diisi Robert Salem.
Dalam masa pelayanan tersebut, pada 1934 sejarah pelayanan Injil di Tanah Minahasa menciptakan sejarah.
Pada bulan September 1934 tepatnya tanggal 30, ajaran para penginjil akhirnya membentuk organisasi bernama Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Organisasi ini pun resmi berdiri sendiri (BERSINODE) mulai saat itu hingga kini.
Dua tahun berselang, posisi penlong berubah. Daniel Kawulur digantikan Johan Polla. Jabatan Polla bertahan selama 4 tahun dan berakhir pada 1940.
Disatu sisi, pasca GMIM Bersinode, Resor/Jemaat Poigar resmi masuk klasis Kumelembuai dengan Ketua Klasis Pendeta Bertus Mundung. Sebelumnya jabatan Klasis Kumelembuai dipegang Predekant De Vrede.
Tahun 1940-1942, Penlong dijabat seorang bermarga Wokas. Menyusul satu tahun kemudian, posisi Penlong berganti dari Wokas ke Penlong bermarga Goni.
Pada tahun 1945, Resor Poigar akhirnya dipimpin (guru jemaat) Ch J Salem.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait