PEKAN Olahraga Nasional (PON) adalah pesta olahraga terbesar di Indonesia. Ajang ini mempertemukan atlet-atlet dari seluruh pelosok negeri ini, yang membawa nama daerah masing-masing, untuk memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu.
Lalu, tahukah Anda sejarah PON? PON pertama kali diselenggarakan pada 1948 di Surakarta. PON dibentuk karena Indonesia gagal mengikuti Olimpiade.
Saat itu, Indonesia berniat untuk mengikuti Olimpiade London 1948, tetapi tidak diizinkan dengan tiga alasan. Pertama, Indonesia belum menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Kedua, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) belum menjadi anggota International Olympic Committee (IOC). Ketiga, Inggris menolak paspor Indonesia.
Apabila Indonesia mengikuti Olimpiade London 1948, para atlet harus menggunakan paspor Belanda. Kebijakan ini dinilai akan memperkuat kedaulatan Belanda di Indonesia.
Dalam Buku Pekan Olahraga Nasional I-X: Sejarah Ringkas dan Perkembangannya yang ditulis oleh Sorip Harahap, menjelaskan bahwa permasalahan penolakan Inggris atas Indonesia dibahas dalam konferensi darurat.
Konferensi darurat dilaksanakan pada 2-3 Mei 1948 bertempat di kediaman Soerio Hamidjojo yang merupakan anggota BP KNIP mewakili keraton Surakarta yang juga ketua seksi tenis PORI.
Adapun hasil dari konferensi darurat tersebut, menyepakati diadakannya Pekan Olahraga Nasional (PON). Surakarta dipilih menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan PON I.
Alasan pemilihan Surakarta karena saat itu memenuhi persyaratan dengan fasilitas olahraga yang layak, seperti stadion Sriwedari dan kolam renang.
Penyelengaraan PON I mendapat antusias yang luar biasa dari masyarakat meskipun kondisi saat itu Indonesia belum kondusif. Tercatat, 40.000 penonton menyaksikan pertandingan di Stadion Sriwedari.
PON I diikuti oleh 13 daerah serta 9 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Pada akhir penyelenggaraan PON I, Surakarta meraih juara umum dengan perolehan 36 medali. Mereka disusul Yogyakarta dengan 23 medali dan Kediri dengan 12 medali.
Saat ini, tengah berlangsung penyelenggaraan PON XX Papua 2021. Seharusnya, ajang akbar ini digelar pada Oktober 2020, tetapi ditunda ke Oktober 2021 karena Pandemi Covid-19.
Penyelenggaraan PON XX diikuti oleh 34 kontingen dengan jumlah atlet mencapai 7.039. PON XX Papua 2021 mempertandingkan 37 cabor, 56 disiplin olahraga, dan 681 nomor pertandingan. Hingga saat ini, DKI Jakarta masih memimpin klasemen sementara disusul tuan rumah, Papua, di posisi kedua.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait