TEL AVIV, iNews.id – Israel merilis senjata militer terbaru. Senjata yang dinamakan Iron Beam tersebut memiliki kecanggihan yang tiada tanding.
Kementerian pertahanan Israel tak ragu menunjukkan Iron Beam ke publik, sebab sistem pertahanan Israel makin menakutkan dengan terciptanya Iron Beam.
Iron Beam diketahui merupakan senjata menggunakan sistem laser anti-pesawat generasi berikutnya atau next-generation laser anti-aircraft system.
BACA JUGA: Akses NIK akan Dipungut Biaya Rp1.000
Iron Beam bukan untuk menggantikan Iron Dome tetapi untuk saling melengkapinya, guna memastikan perlindungan yang lebih besar dan efisiensi. Iron Beam terbukti mampu mencegat dan menembak jatuh sebuah rudal, mortir, rudal anti-tank, dan kendaraan udara tak berawak (drone). Komisioning Iron Beam dinilai sangat penting, bersama dengan Iron Dome [jarak pendek], David's Sling [jarak menengah], dan Arrow + Patriot [jarak jauh].
Sistem pertahanan yang kompleks ini dapat memberikan perlindungan udara yang jauh lebih baik secara signifikan dalam konflik atau perang besar di masa depan.
Militer Israel merilis video pengujian Iron Beam pada Kamis 14 April 2022 dan sudah dikonfirmasi secara resmi oleh Kementerian Pertahanan Israel.
Dikutip dari portal berita Israel Times, pengujian Iron Beam dilakukan di gurun Negev, pada berbagai interval yang bagian dari pengujian sistem laser. Menurut Ketua Tim Litbang Kementerian Pertahanan Israel Brigjen Jenderal Yaniv Rotem, senjata sistem laser ini telah mengubah pola pertahanan Israel.
BACA JUGA: Ini Titik Penukaran Uang Baru untuk Idul Fitri 2022
Dia juga mengatakan sistem ini mudah dikembangkan secara teknologi, mudah dikelola, dan ekonomis. Israel berencana untuk menerapkan sistem laser ini pada tahun 2024, tetapi militer menginginkannya segera diterapkan.
Perdana Menteri Naftali Bennett berjanji untuk mewujudkannya pada akhir tahun 2022. “Membuat sistem bekerja sesegera mungkin dan memungkinkan payung perlindungan yang efektif, murah dan inovatif,” keterangan resmi Kementerian Pertahanan Israel dikutip SINDOnews dari laman BulgarianMilitary, Jumat (15/4/2022).
Namun, Iron Beam memiliki kelemahan yaitu tidak dapat berfungsi secara efektif dalam kondisi cuaca buruk, seperti jarak pandang rendah atau awan tebal.
Untuk alasan ini, militer Israel sedang mempertimbangkan opsi untuk segera mengembangkan versi Iron Beam yang diintegrasikan ke dalam pesawat.
Namun, sejauh ini analisis menunjukkan jika hal itu terjadi, tidak akan secepat yang diharapkan Kementerian Pertahanan. Masih memerlukan waktu cukup panjang untuk mengaplikasikannya pada pesawat. Intelijen militer Israel memperkirakan Hizbullah memiliki 13.000 rudal. Ini adalah rudal permukaan-ke-permukaan dan mortir. Belum lagi kekuatan Iran yang kerap menggunakan kendaraan udara tak berawak yang disebut Israel sebagai “teror UAV Iran”.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait