JAKARTA, iNews.id – Penikmat Jamu wajib waspada. Data BPOM, Jamu tradisional diduga mengandung bahan kimia obat (BKO) amat berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya efek buruk jangka pendek, tapi juga jangka panjang.
BACA JUGA: Ini Keberagaman di Bolmong Raya yang Jarang Diketahui, Sejarah Etnis Jawa dan Bali di Sulut
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menerangkan bahwa salah satu efek jangka panjang yang bisa dialami orang yang mengonsumsi jamu yang mengandung bahan kimia obat adalah kanker. Itu kenapa, semakin ke sini kasus kanker pun semakin banyak dijumpai.
"Mengonsumsi jamu yang mengandung bahan kimia obat itu bukan hanya memberi efek buruk jangka pendek, tapi juga panjang seperti kanker. Makanya, sekarang ini juga kasus kanker di masyarakat semakin banyak," kata Penny K. Lukito di acara INSPOT BPOM, Selasa (5/4/2022).
Jamu yang mengandung BKO itu pada umumnya banyak ditemukan pada produk seperti obat pelangsing hingga obat kuat. Rutin mengonsumsi obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat benar-benar bisa memberi dampak buruk bagi kesehatan.
BACA JUGA: Sosok Amrish Puri, Ikonik Tuan Takur dalam Film India
Sebab, obat tersebut dipastikan tidak melibatkan dokter sebagai ahli kesehatan yang menentukan dosis atau takaran obat yang dipakai ataupun waktu lama penggunaan obatnya.
Selain itu, obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat juga tidak melibatkan BPOM sebagai pihak pengawas dalam hal pemilihan bahan baku ataupun produksinya.
Ketidaksahihan jamu mengandung BKO tersebut yang tentunya akan sangat berbahaya bagi masyarakat jika dikonsumsi. Karena itu, Penny sekali lagi mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membeli ataupun mengonsumsi jamu mengandung BKO tersebut.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait
