Dahulu kawasan ini disebut Malesung (lesung padi), lalu Se Mahasa (mereka yang bersatu), tetapi kedua nama ini kemudian menghilang. Kini, daerah ini dikenal dengan nama Minahasa (dipersatukan).
Nama Minahasa pertama kali muncul dalam dokumen Belanda pada tahun 1789 dan lambat laun diterima sebagai nama resmi. Pada tahun 1970-an, muncul julukan "Bumi Nyiur Melambai", dan pada tahun 1990-an, "Tanah To’ar dan Lumimu’ut."
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait