Apalagi burung ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam, membantu penyerbukan buah buahan secara alami di hutan, dan juga merupakan pengendali alami atau menjadi predator hama sexava pohon kelapa.
“Dari penelitian akan bioekologi sampiri, pembibitan pohon pakan (nursery), rescue dan rehabilitasi, hingga pelepasliaran merupakan beberapa kegiatan yang kita lakukan bersama dalam pencegahan dan mengembalikan keanekaragaman hayati burung sampiri ini,” ujar Fahrougi, Senin (29/4/2024).
Program ini menarik karena dapat menjawab atas isu global triple planetary crisis yang sedang kita hadapi saat ini, yaitu perubahan iklim, polusi udara, dan khususnya penurunan keaneragaman hayati.
Kampanye penyelamatan burung sampiri ini juga tidak lepas dari peranan dan upaya berbagai multi stakeholder seperti pemerintah setempat, Pusat Penyelamatan Tasikoki, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, World Parrot Trust (WPT), dan Pusat Informasi Sampiri (PIS).
Fahrougi berharap semoga dengan raihan penghargaan ini, pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan dapat kami tingkatkan menjadi lebih baik lagi.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk dapat selalu berkontribusi dalam upaya meningkatkan keberagaman dan keanekaragaman hayati yang ada disekitar agar keberlangsungan hidup berkelanjutan dapat berjalan dengan baik dan selalu terjaga untuk masa depan bangsa,” pungkas Fahrougi.
Peningkatan akan pelestarian keanekaragaman hayati merupakan inisiatif program pertamina dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 13 penanganan perubahan iklim dan poin 15 menjaga ekosistem daratan.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait