Kisah Etnik Borgo di Manado, Kawin Campur 1 Abad dan Pengaruhi Karakter Orang Sulawesi Utara

Norman Octavianus
Tarian Katrili. Tarian ini merupakan warisan etnik Borgo di Manado. Foto/Istimewa

MANADO, iNewsManado.com - Etnik Borgo di Manado akan diulas dalam artikel kali ini. Awal mula keberadaan etnik Borgo di Manado dimulai saat kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Sulawesi Utara pada abad ke XVI dalam misi berdagang dan penginjilan.

Silih berganti kedatangan bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis dan Belanda itu akhirnya terjadi perkawinan campur dengan suku Minahasa di Sulawesi Utara. Perkawinan campur selama 1 abad (abad XVI sampai XVII) tersebut menciptakan golongan penduduk sendiri hingga diidentikkan dengan etnik Borgo yang membedakan dengan penduduk Minahasa asli. 

Mereka disebut Borgo yang dalam bahasa Belanda Burger, dan mereka disebut Vrijburgers, yaitu ‘Bebas’. Etnik Borgo di Manado inilah yang menjadi awal penyebaran hingga ke beberapa wilayah di Sulawesi Utara, seperti Kema Kabupaten Minahasa Utara (Minahasa Utara), Tanawangko Kabupaten Minahasa, dan Kota Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).

Menariknya, keberadaan mereka berada di dekat pantai. Kini, keberadaan etnik Borgo bisa diketahui dengan penggunaan marga dari keturunan-keturunan mereka.

Nama keluarga atau marga atau fam dari keturunan Borgo, yakni, seperti : marga Frans, George, Thomas, Lucas, Paulus, Van Behen, Van Bone, Douwesdekker, Meyer, Winter, Marcus, Setlight, Heydemanns, Gontha, Matheozs, Andries, Boulegraaf, Molenaar, Fredrick, Golose, Van Derslood dan lainnya. 

Editor : Fabyan Ilat

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network