Rumah almarhumah Hj Dian Djuriah Rais berada persis di seberang masjid, juga kental gaya khas arsetektur Timur Tengah, dan tak kalah megahnya dengan Masjid dan bangunan-bangunan yang lain. Sekilas, rumah itu seperti kastil raja-raja karena saking megah dan luasnya rumah itu, akan tetapi penjaga rumah itu mengatakan, keluarga Dian tidak tinggal di situ.
Rumah Dian Djuriah Rais dalam kompleks Masjid Kubah Emas. (Foto: iNewsDepok)
"Mereka tinggal di Jakarta Selatan. Hanya sesekali datang ke sini," katanya.
Menurut Turni, lahan di mana Masjid Kubah Emas dan bangunan-bangunan lainnya itu kini berdiri, dulunya merupakan sawah, ladang dan rawa-rawa. Lahan itu dibeli almarhumah pada tahun 1996 secara bertahap.
"Harganya lumayan tinggi, tapi sama Ibu Dian tetap dibeli," katanya.
Masjid Kubah Emas mulai dibangun pada tahun 1999 dan diresmikan pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
Jika Anda ingin berkunjung ke masjid ini, Anda akan melalui sebuah gerbang megah yang terbuat dari marmer, dan kemudian menyusuri jalan yang lebar di antara bentangan taman yang ditata dengan sangat apik dan menyegarkan mata.
Rumput halus dan hijau seperti permadani yang melapisi setiap jengkal tanah dalam area taman, sementara di atasnya menjulang pepohonan besar seperti pohon kelengkeng, jambu, dan kelapa, sementara aneka tanaman hias dengan bunga beraneka warna ikut mempercantik wajah taman.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait