Masjid Kubah Emas, Destinasi Wisata Yang "Lahir" Karena Sebuah Nazar

Tim iNews
Masjid Kubah Emas (Masjid Diah Al Mahri). (Foto: rumah.com)

Data tentang hal ini diungkap Ustaz Haryono dalam video yang diunggah di akun YouTube ESGE ENTERTAINMENT pada Agustus 2019 dengan judul "TERJAWAB!!! ASAL USUL KEKAYAAN PENDIRI MASJID KUBAH EMAS DEPOK".

"Saya tidak tahu Bu Dian yang sebenarnya meskipun Beliau sudah lama dengan saya, tapi ada kerabatnya yang menceritakan ternyata Bu Dian ini dulu adalah istri seorang pengusaha dan kerabat kerajaan Saudi," katanya seperti dikutip Minggu (19/12/2021).

Ustaz yang meresmikan Masjid Kubah Emas pada tanggal 31 Desember 2006 ini menambahkan, pengusaha tersebut tidak memiliki anak dan juga tidak lagi memiliki keluarga. Selain itu, usia pun sudah cukup tua saat menikah dengan Dian.

"Setelah menikah, beberapa bulan kemudian meninggal, sehingga warisannya ini jatuhlah kepada Beliau," imbuh Ustaz Haryono.

Dari Ustaz ini pula diketahui apa motif Dian mendirikan masjid yang kini terkenal hingga ke mancanegara itu, yakni untuk memenuhi nazar.

Ustaz Haryono menjelaskan bahwa sebelum mendirikan Masjid Kubah Emas, Dian menderita suatu penyakit, dan bernazar bahwa jika penyakitnya sembuh, maka dia akan membangun sebuah masjid dengan biaya Rp20 triliun.

Sayang, dalam video itu Ustaz yang membantu kesembuhan Dian tersebut tidak menjelaskan apa penyakit yang diderita Dian, tetapi dia mengakui sempat terkaget-kaget karena Dian yang memiliki penampilan biasa-biasa saja, tidak terkesan sebagai orang yang super tajir, ternyata dapat memenuhi nazarnya tersebut.

Dibangun selama tujuh tahun

Masjid Kubah Emas dibangun di atas lahan seluas 7.000 hektare di sisi Jalan Raya Meruyung, sebuah jalan di Kecamatan Limo, Kota Depok. Di area yang maha luas itu tidak hanya ada masjid, tetapi juga aula, Ruko, dan vila tempat pengunjung dari luar kota menginap.

Masjid dan semua bangunan itu didesain dengan gaya arsitektur khas Timur Tengah, sehingga ketika memasuki area ini kita seakan terlempar ke dimensi lain yang sama sekali berbeda dengan lingkungan umumnya masyarakat Indonesia.

Editor : Norman Octavianus

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network