Realita masa kini, tak sedikit murid-murid Yesus yang masih menampakkan manusia lama,
berupa jauh dari hidup persekutuan dengan Allah (malas ba ibadah, malas baca Alkitab, malas
basombayang), masih memelihara kedegilan hati (nimau ja trima deng beking orang laeng pe nasehat),
perasaan yang tumpul, selalu ingin menikmati hawa nafsu, dan kecemaran. Ada istilah Bahasa Manado: dia kwa Kristen KTP, yang dengan kata lain orang tersebut tidak menampakkan gaya hidup Kristiani.
Padahal dia adalah murid Kristus, orang yang mengaku percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tapi perilakunya jauh dari apa yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus.
Orang yang telah menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru artinya dia telah bertobat.
Pertobatan yang dikehendaki oleh Tuhan yaitu pertobatan permanen (pertobatan seumur hidup), bukan pertobatan temporer. Pertobatan yang sungguh-sungguh ketika dia tidak kembali lagi
pada perilaku lamanya. Memang tidak mudah untuk hidup dalam pertobatan, butuh perjuangan,komitmen, dan keteguhan hati. Sering terjadi sebagai ujian dari pertobatan, dia akan diejek oleh teman-teman atau orang dekat: rupa tu butul-butul jo ngana, so laeng katu dia eh, dia kwa so bertobat. Ataud dia akan digoda untuk kembali pada perilaku lamanya. Orang yang kembali lagi pada perilaku lamanya
itu bukanlah pertobatan melainkan hanya ujicoba, cuma da tes.
Pendidikan menjadi salah satu cara untuk membentuk manusia baru. Khususnya pendidikan
yang bermuatan Kristiani. Gereja dan keluarga harus berperan aktif serta bertanggungjawab untuk menciptakan manusia-manusia baru.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait