JAKARTA, iNewsManado.com - Prabowo Subianto memiliki keunggulan Capres 2024 dari kandidat lain.
Menteri Pertahanan RI itu sesuai Survei MIPOS, merupakan Capres 2024 dengan sentimen negatif paling sedikit di antara nama-nama lainnya.
"Hanya 2,43 persen yang menyampaikan ujaran negatif (kepada Prabowo Subianto)," kata Peneliti Senior MIPOS, Ibnu Hanif Fadillah saat merilis hasil survei, Rabu (24/8/2022).
Prabowo, kata Ibnu, merupakan capres dengan komentar negatif paling sedikit dan tidak mencapai 3 persen. Hal tersebut berbeda dengan capres lain yang bisa mendapat ujaran negatif hingga 10 persen.
Anies Baswedan, kata Ibnu, merupakan capres dengan ujaran negatif sebanyak 10,95 persen, lalu diikuti Ganjar Pranowo dengan 7,94 persen, setelah itu Agus Harimurti Yudhoyono 5,60 persen, Sandiaga Uno 5,06 persen, Erick Thohir 3,60 persen, dan Ridwan Kamil 3,04 persen.
Merinding Dengar Pidatonya tentang Arti Pejuang
"Dan terakhir Prabowo Subianto dengan 2,43 persen," katanya.
Sementara, kata Ibnu, berdasarkan analisis percakapan warganet sejak 9 hingga 20 Agustus 2022, Prabowo merupakan capres yang memiliki sentimen positif tertinggi sebesar 35,41 persen dari warganet (netizen).
"Khusus tentang Prabowo, sebanyak 35,41 persen warganet yang mempercakapkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut cenderung menyampaikan ujaran positif. Hanya 2,43 persen yang menyampaikan ujaran negatif dan 62,16 persen percakapan cenderung bersifat netral," katanya.
Ibnu mengatakan, jika mengacu pada hasil riset MIPOS sebelumnya pada April 2022, sentimen positif dari publik terhadap Prabowo Subianto menguat sementara sentimen negatifnya semakin menurun.
"Saat itu Prabowo memperoleh sentimen positif dari warganet sebesar 25,40 persen dan sentimen negatif sebesar 12,40 persen," katanya.
Sebagai informasi, riset MIPOS kali ini menggunakan pendekatan natural language processing (NLP) untuk mengekstraksi opini warganet (netizen) dalam bentuk teks. Metode ekstraksi opini dilakukan dengan teknik knowledge discovery in database (KDD).
Dataset dalam riset diperoleh dari tanggal 9 hingga 20 Agustus 2022. Penentuan periode riset ini didasarkan pada dua event besar dalam panggung politik nasional yang terjadi sebelumnya, yakni deklarasi kesiapan Prabowo maju sebagai capres 2024 dan deklarasi koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Editor : Fabyan Ilat