15 Tahun Buru Harta Karun di Singapura, Jenderal Kopassus Ini Bawa Pulang Puluhan Juta Dolar

Faieq Hidayat
Jenderal LB Moerdani (Kanan). (F: Istimewa)

Deposito jumbo yang dimiliki Thahir itu diduga merupakan hasil korupsi selama dia bekerja di Pertamina.

BACA JUGA: Kisah Kontroversi Pegulat Hulk Hogan, Rekam Adegan Ranjang dengan Istri Sahabat Sendiri

Soeharto pun memerintahkan Benny Moerdani, yang kala itu Asisten Intel Pertahanan dan Keamanan, menarik deposito tersebut. Thahir adalah Asisten Khusus Presiden Direktur Utama Ibnu Sutowo.

Dia terlibat dalam negosiasi pembangunan pabrik Krakatau Steel di Cilegon, Banten.

Dikutip dari buku "Benny Moerdani yang Belum Terungkap", deposito itu diklaim Kartika sebagai simpanan bersama Thahir dengan dia. Nilainya ketika pertama kali digugat adalah Deutsche mark (DM) 50 juta dan 1,24 juta dolar AS.

Tim khusus dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1977-Selain Benny, tim ini melibatkan Jaksa Agung Ali Said dan Wakil Menteri Sekretaris Kabinet Ismail Saleh.

Tim khusus kemudian membentuk tim kerja, yang terdiri atas Letnan Kolonel Teddy Rusdy mewakili Asisten Intel Pertahanan dan Keamanan, Suhadibroto mewakili Jaksa Agung, Dicky Turner mewakili Pertamina, serta Albert Hasibuan mewakili praktisi hukum.

Editor : Fabyan Ilat

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network