Namun, hubungan dengan Tokyo, yang juga menjadi pemberi pinjaman utama ke Sri Lanka, mendingin setelah Sri Lanka pada tahun 2020 membatalkan proyek kereta api ringan senilai $1,5 miliar yang sebagian besar akan didanai oleh Jepang.
"Dia (Wickremesinghe) menambahkan bahwa hubungan dengan Jepang telah rusak, dan akan memakan waktu lama untuk memperbaiki hubungan itu dan mendapatkan kembali kepercayaan mereka," kata pernyataan dari kantor perdana menteri.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait