Mengenal Molnupiravir, Obat Covid-19 dengan Kekurangan Kelebihannya

Fabyan Ilat
Obat Covid-19 terus diujiklinis. (ilustrasi)

MANADO, iNews.id – Produsen obat AS Merck, terus mengembangkan Molnupiravir, obat penyembut Covid-19. Perusahaan akan mengajukan permohonan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorisation, EUA) untuk obat itu di AS dalam dua minggu ke depan.

Dr Anthony Fauci, kepala penasihat medis untuk Presiden AS Joe Biden, menyebut hasil ini "berita yang sangat baik", namun meminta kehati-hatian sampai lembaga pengawas obat dan makanan AS, FDA, meninjau data dari uji klinis. Pil tersebut, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati influenza, dirancang untuk merusak kode genetik virus, yang mencegahnya menyebar di dalam tubuh.

Data diperoleh iNewsManado.id, Molnupiravir adalah tablet yang diberikan dua kali sehari, dirancang untuk mengurangi perawatan di RS dan kematian karena Covid. Cara kerja Molnupiravir ini membunuh virus dengan cara merusak enzim yang berfungsi memperbanyak diri. Dalam uji klinis fase II/III yang dilakuikan pada 775 orang, untuk mendapatkan hasil yang optimal, Molnupiravir diberikan sebanyak 2 kali sehari selama 5 hari pada pasien yang terdiagnosis Covid-19 pada fase awal munculnya gejala.

Hanya saja, saat ini Molnupiravir hanya diujikan pada orang dewasa sehingga belum ditemukan untuk anak-anak juga penggunaan pada pasien yang sudah mengalami gejala berat atau dirawat di rumah sakit belum menunjukkan hasil yang positif. Sehingga mencegah sebelum terjadinya penyakit dengan vaksin dan prokes tetaplah lebih baik daripada menunggu sakit untuk diobati.

Disisi lain, beberapa perusahaan lainnya juga terus melakukan uji klinis untuk menemukan anti virus terbaik dalam penanganan Covid-19.

Pfizer, memulai uji coba tahap akhir pada 2 tablet  antivirus yang berbeda. Sementara Roche, perusahaan yang beraktivitas di Swiss terus bekerjasama dengan Atea Pharmaceuticals untuk membuat obat anti virus  Covid-19. Perusahaan lain seperti Enanta Pharmaceuticals & Pardes Biosciences, Japan’s Shionogi dan Novartis, juga ikut mengembangkan obat antivirus Covid-19 oral, akan tetapi masih tertinggal dari segi waktu dibandingkan dengan pesaing lainnya.

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network