"Ini adalah filosofi pembangunan Teluk yang dibangun-dan-mereka-akan-datang," kata Karen Young, seorang rekan senior di Institut Timur Tengah di Washington. Terowongan, jalan layang, dan jalan tol yang ditinggikan telah menggantikan jalan raya ganda Qatar yang tersumbat dan bundaran bergaya Inggris, dengan tepian yang sekarang ditanami pohon kurma, pohon kelor yang berbunga, rumput gurun dan bugenvil.
"Negara menanggung semua pendapatan ini, sehingga orang tidak marah jika terkadang ada sedikit pemborosan dan hal-hal tidak berhasil," tambah Young. Sejauh ini, ledakan konstruksi yang disponsori negara telah mendorong ekonomi non-energi Qatar, dengan sektor ini terdiri dari sekitar 12% dari PDB, menurut Outlook Ekonomi Qatar dari Otoritas Perencanaan dan Statistik Qatar untuk 2021-2023.
Konstruksi juga mempekerjakan hampir setengah tenaga kerja Qatar, yang membantu meningkatkan populasi sekitar 67% sejak 2011.
Namun, ketika dominasi konstruksi berakhir, ekonomi non-energi akan melambat, meskipun ada dorongan untuk diversifikasi yang bertujuan membangun swasembada.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait