ANEMIA merupakan penyakit umum dialami sebagian orang di Indonesia. Perlu diketahui, Anemia ada klasifikasinya yang umum terjadi. Anemia sendiri, merupakan sebuah penyakit kelainan darah akibat kurangnya atau abnormalitas hemoglobin, pigmen pembawa sel darah merah.
Anemia pun dikelompokkan dalam tiga kategori yakni, dikatakan anemia ringan apabila kadar hemoglobin dalam darah berkisar pada 9-10 gr % , anemia sedang apabila kadar hemoglobin dalam darah berkisar pada 7-8 gr %, dan anemia berat apabila kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 7 gr % . Secara morfologis (menurut ukuran sel darah merah dan hemoglobin yang dikandungnya).
Penderita anemia umumnya memiliki gejala yang khas, seperti rasa kelelahan dan ingin pingsan, kulit pucat, sesak napas saat kerja ringan, serta palpitasi. Hal tersebut dikarenakan kekuatan pembawa oksigen darah menurun, serta jaringan tubuh yang mungkin tidak menerima cukup oksigen.
Klasifikasi anemia juga menyebabkan empat jenis utama pada anemia berdasarkan penyebabnya, yakni anemia defisiensi zat besi, anemia megaloblastik, anemia sel bulan sabit (sickle-cell anemia), dan talasemia.
Berikut ini penjelasan soal empat jenis anemia, seperti dijelaskan Dr Mirriam Stoppard dalam bukunya "Panduan Kesehatan Keluarga":
Anemia defisiensi zat besi
Anemia defisiensi zat besi adalah jenis anemia paling sering dijumpai. Anemia jenis ini sering disebabkan hilangnya sejumlah zat besi melalui perdarahan terus-menerus.
Zat besi merupakan komponen esensial dari hemoglobin. Jika zat besi tidak cukup tersedia, produksi hemoglobin dan penggabungan ke dalam sel darah merah di sumsum tulang akan berkurang.
Hasilnya, hanya ada sedikit hemoglobin yang bisa berikatan dengan oksigen dalam paru-paru dan membawanya ke jaringan tubuh. Akibatnya, jaringan tidak cukup menerima oksigen.
Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik adalah jenis anemia yang timbul akibat kekurangan vitamin B12 atau asam folat. Dua vitamin penting ini memiliki peran esensial dalam produksi sel darah merah yang sehat. Defisiensi salah satu vitamin tersebut dapat menimbulkan anemia megaloblastik yang terjadi karena sel darah merah abnormal berukuran besar (megaloblas) terbentuk dalam sumsum tulang dan produksi sel darah merah normal menurun.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait