JAKARTA, iNews.id – Tingginya ketergantungan impor di Indonesia sepertinya sulit ditepikan.
Hal itu diungkapkan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. Menurut Wapres, sebanyak 90 persen kebutuhan jagung dan kedelai nasional masih mengandalkan dari impor.
“Seperti saudara tahu kita masih kekurangan jagung, kekurangan kedelai, 90 persen masih diimpor,” kata Wapres saat melakukan tinjauan lokasi program integrated farming di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (28/3/2022).
Oleh karena itu, Wapres mendorong agar dilakukan pemanfaatan lahan-lahan kosong yang dikuasai oleh swasta ataupun BUMN untuk dimanfaatkan sebagai lahan tanam seperti jagung hingga kedelai. “Dan memanfaatkan juga lahan-lahan yang masih bisa digunakan, dimanfaatkan, yang dikuasai oleh swasta maupun juga BUMN,” katanya.
Dengan dibukanya program integrated farming di Purwakarta, Wapres mengatakan bahwa pemerintah memberikan kesempatan untuk mengembangkan pertanian seperti menanam jagung hingga kedelai.
“Ini kita ingin memberikan kesempatan pada masyarakat, pertama masyarakat kadang-kadang bisa menanam tapi juga bisa menjual. Kadang-kadang juga sulit, karena tidak ada lahan, kerusakan lahannya. Kemudian ada apa namanya semacam offtaker-nya yang bisa memfasilitasi untuk memberi pembiayaan kemudian juga memasarkan. Jadi ada semacam intermediatornya,” ungkap Wapres.
Wapres mengatakan ekosistem seperti ini yang coba pemerintah bangun. “Dan kalau itu nanti berjalan dan banyak lahan-lahan yang kita bisa gunakan, diharapkan nanti akan memberdayakan banyak masyarakat seperti di Jawa Barat, seperti dilaporkan pak Gubernur banyak lahan-lahan seperti itu,” ujar Wapres.
Selain itu, Wapres juga mendorong dilakukan digitalisasi pertanian seperti di Pesantren Al Ittifaq. “Kemudian juga ditopang dengan kita lakukan digitalisasi, termasuk di pesantren-pesantren, supaya mereka juga memanfaatkan lahan dan melakukan seperti yang juga saya lihat di Bandung di Al Ittifaq,” katanya.
“Ini dalam rangka kita ingin memberdayakan masyarakat dan melakukan pemulihan ekonomi nasional di tingkat akar rumput, di tingkat masyarakat, supaya kita mendorong untuk dilakukan pemerataan pendapatan ekonomi kepada masyarakat,” pungkas Wapres Ma’ruf.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait