Protein itu untuk singkatnya memainkan peran penting dalam pertumbuhan sel, pembentukan sperma dan perkembangan embrio. Tikus-tikus laboratoroium yang mengonsumsi pil itu akhirnya memiliki gen RAR-α yang tidak lagi aktif. Artinya kemampuan untuk membuahi dihilangkan.
Para ilmuwan dari University of Minnesota sendiri akan mulai mencoba pengujian pada manusia di akhir tahun ini. "Karena akan sangat sulit untuk memastikan apakah hasil yang ada di hewan juga akan terjadi pada manusia," jelas Noman.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait