Sekitar 60-70% penderita diabetes memiliki beberapa bentuk kerusakan saraf, atau neuropati diabetik. Kondisi ini bisa berkembang kapan saja, tapi semakin lama Anda menderita diabetes, semakin besar kemungkinannya.
Ketika diabetes merusak saraf yang menuju ke perut dan usus, mereka tidak dapat memindahkan makanan secara normal. Ini menyebabkan sembelit, tetapi Anda juga bisa mengalami sembelit dan diare secara bergantian, terutama di malam hari.
Saraf yang salah arah tidak mengontraksi otot yang mencampur dan memindahkan barang-barang di usus, jadi semuanya melambat. Usus besar menyerap lebih banyak kelembapan dari feses, yang membuat feses lebih keras dan lebih sulit untuk dikeluarkan.
Tetapi beberapa pasien diabetes menemukan efek sebaliknya. Jika kerusakan saraf terjadi di usus besar, kelembapan bisa masuk terlalu cepat, yang bisa menyebabkan diare. Pasien merasa perlu ke toilet lebih sering, dan karena hal yang mendesak.
Anda harus berbicara dengan dokter jika adanya perubahan pada kebiasaan buang air yang telah berlangsung selama beberapa minggu.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait