Tentang RS GMIM Siloam Sonder, Rumah Sakit Tertua di Indonesia Timur

Norman Octovianus
RSU GMIM Siloam Sonder. Foto/Istimewa

SONDER, iNewsManado.com – Rumah sakit (RS) Siloam Sonder di Kabupaten Minahasa menjadi RS tertua di Indonesia timur.

Rumah sakit ini didirikan pada tahun 1901 dan resmi dibuka pada tahun 1905, RS GMIM Siloam Sonder adalah rumah sakit tertua di Indonesia Timur.

Beroperasi di bawah naungan Gereja Masehi Injili di Minahasa melalui Yayasan Medika GMIM, rumah sakit ini memiliki sejarah panjang dan bersejarah.

Pada tahun 1901, pencarian lokasi dimulai dan akhirnya diperoleh tanah berbukit di desa Tounelet seluas 12.669,5 m². Pengerjaan awal dilakukan sejak matahari terbenam hingga malam hari. Masyarakat setempat bekerja keras dengan semangat mapalus, menebang kayu dan meratakan tanah berbukit.

Dilansir berbagai sumber pada Selasa (25/6/2024), sebuah surat dari Ny. Schoch Van Hogendorp dalam Maand Bericht Van Het Nederlandsch Zendeling Genootschap mencatat kerja keras tersebut: "Menjelang tahun itu, halaman rumah sakit harus diratakan dan rumah yang telah dibeli harus dipindahkan. Meski saat itu musim panen padi, masyarakat tetap bekerja di malam hari. Mereka bekerja dengan semangat, mengangkut balok-balok berat sambil bercakap dan bernyanyi. Wanita tua menyediakan kopi untuk para pekerja. Bahan bangunan berasal dari sumbangan masyarakat yang mengusung semangat 'berat sama dipikul, ringan sama dijinjing'." Bangunan rumah sakit akhirnya diresmikan pada 12 Juni 1905.

Keberadaan rumah sakit ini membawa perubahan besar pada masyarakat yang sebelumnya hidup dalam lingkungan animisme dan takhayul. Selain merawat orang sakit, rumah sakit ini juga memberikan nasihat untuk berpikir sesuai ajaran Kristen, meninggalkan kepercayaan lama. Awalnya, rumah sakit ini dikenal dengan nama Rumah Sakit Zending Genootschap.

Selama pendudukan Jepang pada tahun 1942, namanya diubah menjadi Rumah Sakit Byoin Minseibu. Pada tahun 1945, rumah sakit ini diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa dan dinamai Rumah Sakit Pembantu Sonder.

Pada 17 November 1968, rumah sakit dikembalikan kepada GMIM dan dinamai Rumah Sakit Siloam, dengan Dr. Bert A. Supit sebagai penjabat sementara kepala rumah sakit.

Pada 24 November 1969, kepemimpinan rumah sakit diserahkan kepada Dr. Herman G. Pioh.

Di bawah kepemimpinannya, pelayanan dan infrastruktur rumah sakit mengalami peningkatan. Rumah sakit ini melayani penduduk Kecamatan Sonder yang berjumlah sekitar 25.000 jiwa, serta masyarakat dari Kecamatan Tumpaan, Kecamatan Kawangkoan, dan Kecamatan Tareran.

Setelah melayani selama 117 tahun, pada akhir 2013 rumah sakit ini berhenti beroperasi karena berbagai masalah.

Namun, pada Mei 2014, Yayasan Medika GMIM Tomohon mengaktifkan kembali rumah sakit ini dengan mengangkat Dr. Arthur M. Lawalata sebagai direktur. Renovasi besar-besaran dilakukan, dan pada 14 Juli 2014, rumah sakit kembali beroperasi dengan izin dari Pemerintah Kabupaten Minahasa.

Pada 20 Oktober 2014, BPJS cabang Minahasa mempercayakan rumah sakit ini sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut hingga saat ini.

 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network