Berbeda dari perlindungan penyakit kritis lainnya, perlindungan MCI Pro memperkenalkan manfaat inovatif yang bukan berdasarkan diagnosa nama penyakit yang terdaftar dalam polis, namun perlindungan berdasarkan sistem dan fungsi organ sehingga memiliki perlindungan yang lebih luas.
Hal ini mengingat semakin berkembangnya penyakit kritis dan bahkan diduga masih banyak penyakit kritis yang belum teridentifikasi. Belum lagi kekhawatiran emerging infectious disease (EIDs) yang berarti munculnya penyakit baru pada suatu populasi, atau telah ada sebelumnya namun meningkat dengan sangat cepat yang berpotensi menyebabkan kematian pada manusia dalam jumlah besar.
Di sisi lain, secara global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan permasalahan kesehatan mencapai 68.000 jenis dimana sebanyak 6.172 jenis merupakan penyakit langka. Semua jenis penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular dari keseluruhan kategori penyakit oleh WHO tersebut, berisiko menjadi penyakit kritis. Bahkan para ahli telah memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul setiap tahun.
Edy Tuhirman selaku CEO Generali Indonesia mengungkapkan bahwa risiko penyakit kritis semakin besar baik di masa kini maupun masa depan dan masih berpotensi munculnya berbagai penyakit misterius baru. Untuk itu, perlu disadari bahwa perencanaan keuangan perlu disiapkan untuk mengantisipasi risiko finansial dari potensi penyakit yang menganggu sistem dan fungsi organ tubuh.
"Kami di Generali Indonesia memahami hal tersebut, dan inovasi MCI Pro hadir untuk melindungi keluarga Indonesia agar bisa lebih tangguh mempersiapkan masa depan. Produk asuransi tambahan ini juga hadir sebagai komitmen kami menjadi Lifetime Partner nasabah sekaligus dalam rangka mewujudkan visi enable people to shape a safer and more sustainable future by caring for their lives and dreams," kata Edy Tuhirman.
Sejalan dengan Edy, Dr. dr. Vito A. Damay SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FasCC sebagai praktisi dan edukator kesehatan mengungkapkan bahwa perkembangan globalisasi, urbanisasi dan perubahan lingkungan, telah memberikan perubahan dengan munculnya penyakit-penyakit infeksi baru (new emerging infectious diseases).
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait