WASHINGTON, iNewsManado.com - Jika Anda merasa terganggu dengan lagu "All I Want for Christmas is You" dari Mariah Carey, mungkin sebaiknya Anda menghindari pusat perbelanjaan dan radio saat ini.
Bahkan, mungkin lebih baik menghindari musik secara keseluruhan.
Lagu yang diciptakan pada tahun 1994 ini telah menjadi dominan di dunia musik liburan dengan cara yang tidak dimiliki oleh lagu-lagu lainnya.
Sebagai raksasa dalam musik Natal, lagu ini telah menempati posisi nomor 1 dalam tangga lagu Hot 100 Billboard selama empat tahun berturut-turut.
Ini bukan hanya karena popularitasnya selama musim liburan, tetapi juga karena kesuksesannya dalam pemutaran, penjualan, dan streaming sepanjang tahun dikutip APnews, Minggu (17/12/2023).
Diperkirakan bahwa pada tahun 2023, lagu ini akan tetap menjadi fenomena yang mendominasi, dengan prediksi pendapatannya akan melebihi $100 juta atau 1.4 triliun. Bahkan, nada deringnya saja sudah terjual dalam jutaan kopi.
David Foster, seorang komposer dan produser pemenang 16 Grammy Awards, menggambarkan lagu ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sejarah dan esensi Natal.
Ketika seseorang memikirkan perayaan Natal, "All I Want for Christmas is You" akan menjadi salah satu hal pertama yang terlintas dalam pikiran.
Popularitas luar biasa dari lagu hit Carey ini telah menyebabkan para pekerja di pusat perbelanjaan merasa 'digila-gilai'.
Bahkan Wall Street Journal pernah menulis tentang bagaimana para pekerja ritel hingga kehilangan kesabaran akibat lagu ini yang terus diputar, dengan seorang pekerja bahkan menghindari ruang toko setiap kali mendengar bunyi lonceng awal lagu tersebut.
Namun, di balik gemerlapnya popularitas, kisah di balik "All I Want for Christmas is You" tidak semanis holly dan mistletoe.
Kisah perseteruan antara penulis lagu, Carey, dan Walter Afanasieff menjadi sorotan. Penulis lagu lain yang menggunakan judul yang sama telah mengajukan tuntutan ganti rugi hingga $20 juta.
Meskipun Carey menyebut dirinya sebagai Ratu Natal, upayanya untuk mendaftarkan merek dagang judul lagu tersebut gagal.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait