Ini Sejarah Kampung Cina di Manado yang Ternyata Dipicu Pembantaian Etnis Tionghoa Tahun 1740

Norman Octavianus/Net Manado
Sejarah Kampung cina di Manado. Tampak suasana di kampung cina Manado saat menyambut Hari Raya Imlek, beberapa waktu lalu. Foto/Istimewa

Huashang atau pedagang Tionghoa adalah bagian pertama, kelompok penting dalam sejarah migrasi mereka. Huagong adalah para pekerja, buruh, petani tanpa tanah, pengangguran, dan pekerja miskin di perkotaan Tiongkok. Huaqiao adalah imigran yang datang dengan tujuan mengubah nasibnya, sedangkan Huayi adalah keturunan Tionghoa yang telah lama menetap di Nusantara.

Hubungan antara perantau Tionghoa dan masyarakat Manado, Sulawesi Utara, dimulai saat bangsa Eropa membawa para pekerja Tionghoa ke tanah Minahasa. Pada tahun 1523, bangsa Portugis dan kemudian Spanyol Tasikela (Kastela) tiba.

Pemukiman orang Tionghoa di Kota Manado, Sulawesi Utara, dimulai pada tahun 1607 ketika Gubernur Maluku, Admiral Matelief de Jong, mengirim sebuah Jung Cina untuk membeli beras. Pada saat itu, Dinasti Ming berkuasa di Tiongkok.

Pada tahun 1608, Kapal Belanda yang dipimpin oleh Jan Lodewijkks Rossinggeyn mendarat di Manado dan mendirikan Loji untuk mengumpulkan hasil bumi. Loji tersebut dinamai "Loji Manado", dianggap sebagai asal kota Manado, dan digunakan untuk membuat garam bagi sub-etnis Tombulu Minahasa.

Editor : Fabyan Ilat

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network