Namun Mariani tak patah arang, dia terus berinovasi dengan sesuatu yang baru, mulai dari mengikuti berbagai pelatihan hingga pengembangan bagi UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Mariani tak malu memulai usaha dari nol lagi. Berbekal dari pelatihan yang diikutinya, dia kemudian membuat produk baru berupa fashion baju dan tas berbahan batik khas Manado dengan kain motif cengkih, pelepah pisang dan anyaman pandan.
Tak dinyana, meski tidak punya dasar sekolah desainer dan hanya belajar secara otodidak, produk barunya itu menjadi terkenal. Dari situlah tercipta brand baru dengan nama Zabay Collection. Mariani seperti menemukan kembali jalan untuk bangkit dari krisis dan kembali sukses lewat brand Zabay Collection. Perlahan namun pasti, produknya mulai banyak dikenal orang.
Grand opening batik Zabay collection di Kotamobagu (Foto : Koleksi Pribadi Mariani Montu)
Bahkan produk yang sudah mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual (HAKI) dengan nama merek Zabay Collection itu terpilih mewakili Sulawesi Utara mengikuti pergelaran fashion Sustainable Modest Fashion Show, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 pada 25-30 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center.
"Satu-satunya mewakili Sulawesi Utara di bidang fashion, nantinya acara fashion show, untuk memperkenalkan produk saya," ujar Mariani kepada iNewsManado.com, Senin (4/12/2023).
Selain mulai dikenal dan terbuka peluang besar pemasaran hingga di luar negeri, seperti Aljazair, Mesir, Singapura, Korea Selatan, hingga Saudi Arabia. Mariani mengungkapkan bahwa sudah dibuka zoom meeting dengan pembeli-pembeli dari bebeberapa negara tersebut dan nantinya akan dibuka pemasaran hingga kenegara-negara itu yang sudah menjalankan perdagangan syariah.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait