3. SMA jurusan Bahasa
Mata pelajaran yang dinilai untuk jurusan Bahasa adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing.
Contoh perhitungan:
Nilai Sastra Indonesia Bunga dari semester 1 sampai 5 adalah:
Sastra Indonesia: 90+90+92+95+95= 462
Maka, rata-ratanya: 92,4
4. SMK
Tiap jurusan di SMK memiliki standar kompetensi keahlian yang berbeda-beda, maka mata pelajaran yang dinilai untuk SMK adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kompetensi Keahlian.
Nilai Kompetensi Keahlian merangkum seluruh nilai teori maupun praktik. Sementara, nilai mata pelajaran lain menggunakan cara penghitungan yang sama dengan SMA.
Cara menghitung rata-rata Kompetensi Keahlian:
Di semester 1 ada 7 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 7, misalnya hasilnya adalah 80
Di semester 2 ada 6 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 6, misalnya hasilnya adalah 82
Di semester 3 ada 5 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 5, misalnya hasilnya adalah 85
Di semester 4 ada 7 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 7, misalnya hasilnya adalah 85
Di semester 5 ada 5 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 5, misalnya hasilnya adalah 90
Selanjutnya, baru hitung rata-rata seperti biasa: 80+82+85+85+90=422
Maka, rata-ratanya: 84,4
Catatan: Bagi yang bersekolah menggunakan nilai kuartilas (skala 4), maka bisa mengkonversi nilai menjadi skala 100 dengan cara (nilai kuartilas : 4) x 100. Kemudian, hitung rata-ratanya seperti biasa.
2. Cek data keketatan jurusan
Selain memperhatikan rata-rata nilai rapor, juga wajib mencari tahu data keketatan jurusan dari tahun sebelumnya.
Data keketatan ini didapatkan dari perbandingan jumlah peminat atau pendaftar dan daya tampung jurusan.
Contoh, jumlah peminat di jurusan Psikologi Universitas Indonesia tahun 2020 adalah 2.797 dan jumlah yang diterima 54 orang. Maka perbandingan keketatannya 1:51, atau 1 kursi diperebutkan oleh 51 orang.
Artinya, jika memilih jurusan dengan keketatan yang lebih rendah tentu peluang untuk bisa masuk ke jurusan tersebut lebih besar. Namun, jangan jadikan ini sebagai pertimbangan utama. Utamakan minat dan bakat dalam memilih jurusan agar tidak menyesal nantinya.
Data keketatan ini bisa juga digunakan dalam menentukan pilihan 1 dan pilihan 2. Pastikan prodi yang berada di pilihan pertama keketatannya lebih tinggi dibanding pilihan kedua. Cek datanya di laman resmi LTMPT atau laman resmi masing-masing PTN.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait