"Ini adalah angka yang sangat tinggi dan perlu untuk terus dipertahankan," kata Wiku.
Wiku mengatakan bahwa kasus omicron di Indonesia di dominasi pelaku perjalanan luar negeri yaitu sebesar 63 persen. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah kedatangan internasional dari berbagai pintu negara akhir-akhir ini ditengah kontribusi Omicorn yang meningkat tajam pada beberapa negara di dunia.
"Namun perlu kita waspadai kasus Omicorn juga sudah terdeteksi pada transmisi lokal meskipun angkanya persentasenya masih rendah yaitu 23% dari total kasus Omicorn yang terdeteksi," ungkapnya.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait