Dr. Nieca Goldberg, ahli jantung di NYU Langone Health, di New York City menjelaskan, bahwa mendengkur kronis dan kantuk di siang hari adalah ciri khas dari sleep apnea. Jika orang menjadi kurang tidur karena masalah pernapasan, mereka tidak mungkin orang yang pagi.
Bukan berarti kurang tidur secara langsung menyebabkan gagal jantung. Menurut Goldberg, sebaliknya, hal itu dapat memberi makan faktor risiko gagal jantung, melalui efek pada hormon stres, tekanan darah dan detak jantung. "Intinya adalah, tidur adalah perilaku lain yang harus diperhatikan oleh penyedia dan pasien," jelas Goldberg.
Untuk penelitian tersebut, tim Qi menggunakan data pada lebih dari 400.000 orang dewasa Inggris yang mengambil bagian dalam penelitian kesehatan jangka panjang. Pada awalnya, ketika mereka berusia antara 37 dan 73 tahun, para peserta menjawab pertanyaan tentang rutinitas tidur mereka.
Para peneliti memberi setiap orang skor tidur sehat dari 0 sampai 5, berdasarkan jumlah kebiasaan sehat yang mereka laporkan. Lebih dari satu dekade, 5.221 peserta studi didiagnosis dengan gagal jantung atau kondisi kronis di mana otot jantung tidak dapat lagi memompa cukup efisien untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait