“Kami menemukan bentuk tangan atau kaki, tetapi ini bukan tulang, tetapi jaringan kering, ”kata Ozarek-Szilke dikutip SINDOnews dari laman thefirstnews, Rabu (12/1/2022).
Namun, para ilmuwan masih belum menemukan alasanya mengapa janin tetap dalam kandungan wanita misterius selama proses mumifikasi.
Padahal organ dalam wanita misterius itu dikeluarkan. Ozarek-Szilke menduga bahwa janin tetap berada dalam perut karena kesulitan dalam menarik keluar karena rahim sangat keras selama periode kehamilan ini.
“Sulit untuk menarik kesimpulan. Atau mungkin ini dilakukan terkait dengan keyakinan tentang kelahiran kembali di akhirat. Kami belum punya pembanding, karena ini adalah satu-satunya mumi hamil Mesir yang diakui,” tambahnya.
Jenis kelamin janin, yang meringkuk dalam posisi embrio, tidak diketahui.
Menurut rekan penulis artikel, dokter kandungan-ginekolog Dr Katarzyna Jaroszewska, jalan lahir wanita yang meninggal tidak terbuka, yang menunjukkan bahwa kematian wanita tersebut bukan karena melahirkan atau komplikasi terkait kehamilan.
Mumi itu milik Universitas Warsawa dan telah disimpan di Museum Nasional di Warsawa sejak 1917. Sudah lama dipercaya bahwa mumi itu adalah seorang wanita berdasarkan dokumen abad ke-19 dan kalung serta fitur halus pada karton yang menutupi mumi.
Setelah dilakukan penelitian mendalam pada tahun 2016 ditemukan bukti ini adalah mumi seorang wanita.
Walaupun, hieroglif pada sarkofagus yang diperkirakan berasal pada periode antar perang, bahwa mumi ini berisi pendeta Hor-Jehuti.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait