WARSAWA, iNews.id – Ilmuwan menemukan janin yang awet dalam mumi wanita yang hamil berumur 2.000 tahun.
Mumi wanita misterius yang diketahui dalam kondisi mengandung, menarik perhatian para ilmuwan dari Universitas Warsawa, Polandia. Penelitian terhadap mumi wanita yang sedang hamil ini diungkapkan para ilmuwan Universitas Warsawa pada April 2021 dalam Proyek Mummy Warsawa.
Banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh para ilmuwan dari penelitian mumi wanita misterius yang hamil ini. Di antaranya, bagaimana proses pembalsaman mumi wanita yang dilakukan dengan teknik tinggi dan penggunaan zat tertentu.
Secara sederhana para ilmuwan menyimpulkan mumi janin Mesir berusia 2.000 tahun diawetkan setelah kondisinya 'diasinkan seperti ketimun'.
Uniknya, selama proses pengawetan atau pembalsaman, janin tetap berada di dalam rahim si ibu. Padahal saat pembalsaman mumi wanita misterius bagian organ dalamnya dikeluarkan. Dalam Journal of Archaeological Science para ilmuwan menyebutkan proses yang rumit ini sebagai mirip dengan "gherkin in a barrel effect". Sederhananya seperti membuat asinan mentimun, dengan menempatkan dalam tong kayu atau tebikar besar yang berisi cuka. Jadi rahasia janin itu bisa awet selama 2.000 tahun karena berada dalam lingkungan yang asam dalam rahim dan tetap utuh bersama mumi ibunya.
Antropolog, arkeolog dan co-director dari Proyek Mummy Warsawa Marzena Ozarek-Szilke mengatakan, saat pembalsaman mumi wanita misterius ini, jenazahnya ditutupi dengan natron, campuran alami dari natrium karbonat decahydrate, untuk mengeringkan tubuh. Selama proses ini, janin masih berada di dalam rahim yang kondisinya asam, seperti acar timun dalam cuka.
Asam format dan senyawa lain yang terbentuk setelah kematian di dalam rahim karena pembusukan mengubah Ph di dalam tubuh wanita.
Perubahan dari lingkungan basa menjadi asam menyebabkan mineral terlepas dari tulang janin. Ini menjadi jawaban selama proses pemindaian para ilmuwan tidak menemukan tulang dalam mumi janin itu.
“Kami menemukan bentuk tangan atau kaki, tetapi ini bukan tulang, tetapi jaringan kering, ”kata Ozarek-Szilke dikutip SINDOnews dari laman thefirstnews, Rabu (12/1/2022).
Namun, para ilmuwan masih belum menemukan alasanya mengapa janin tetap dalam kandungan wanita misterius selama proses mumifikasi.
Padahal organ dalam wanita misterius itu dikeluarkan. Ozarek-Szilke menduga bahwa janin tetap berada dalam perut karena kesulitan dalam menarik keluar karena rahim sangat keras selama periode kehamilan ini.
“Sulit untuk menarik kesimpulan. Atau mungkin ini dilakukan terkait dengan keyakinan tentang kelahiran kembali di akhirat. Kami belum punya pembanding, karena ini adalah satu-satunya mumi hamil Mesir yang diakui,” tambahnya.
Jenis kelamin janin, yang meringkuk dalam posisi embrio, tidak diketahui.
Menurut rekan penulis artikel, dokter kandungan-ginekolog Dr Katarzyna Jaroszewska, jalan lahir wanita yang meninggal tidak terbuka, yang menunjukkan bahwa kematian wanita tersebut bukan karena melahirkan atau komplikasi terkait kehamilan.
Mumi itu milik Universitas Warsawa dan telah disimpan di Museum Nasional di Warsawa sejak 1917. Sudah lama dipercaya bahwa mumi itu adalah seorang wanita berdasarkan dokumen abad ke-19 dan kalung serta fitur halus pada karton yang menutupi mumi.
Setelah dilakukan penelitian mendalam pada tahun 2016 ditemukan bukti ini adalah mumi seorang wanita.
Walaupun, hieroglif pada sarkofagus yang diperkirakan berasal pada periode antar perang, bahwa mumi ini berisi pendeta Hor-Jehuti.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait