Sebelum lompat batu, seseorang wajib mengenakan baju adat yang khusus digunakan oleh para pejuang dan berbaris untuk menunggu giliran mereka lompat ke atas batu.
Laki-laki yang berhasil melakukan lompat batu dianggap heroik dan bermartabat, bukan hanya si laki-laki, tapi keluarganya juga. Sehingga biasanya setelah berhasil melakukan lompat batu, keluarga akan melakukan syukuran sederhana dengan menyembelih ayam atau hewan lainnya.
Kini, tradisi lompat batu bukan hanya sebagai warisan leluhur tapi sudah menjadi atraksi budaya untuk mengisi acara adat dan kebudayaan dari masyarakat Nias, serta untuk menyemarakkan acara pernikahan dari salah satu masyarakat Nias.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait