MANADO, iNewsManado.com - Tradisi Lompat Batu Nias akan diulas dalam artikel kali ini. Masyarakat Nias adalah suku Nias yang berdiam di pulau yang masuk provinsi Sumatera Utara. Salah satu yang dikenal dari Nias adalah tradisi lompat batu.
Menariknya, meski tradisi lompat batu telah dikenal hingga ke wisatawan asing, namun tidak semua warga Nias yang melakukan tradisi lompat batu.
Tradisi lompat batu ini disebut hanya dilakukan oleh masyarakat Nias bagian selatan. Salah satu lokasi wisata terkenal untuk pertunjukan lompat batu ini adalah di situs Bawomataluo. Di desa tersebut tradisi lompat batu disebut Hombo Batu atau Fahombo.
Dari sejarah awalnya, tradisi lompat batu Nias ini dilakukan seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik.
Hal itu dilakukan sebagai bagian kebiasaan berperang antar desa suku-suku di pulau Nias. Masyarakat Nias memiliki karakter keras, gengsi dan kuat yang diwariskan dari budaya pejuang perang di masa lampau. Untuk memenangkan peperangan, setiap pasukan harus memiliki kemampuan untuk melompati benteng yang memagari setiap dena.
Karena itulah dibuat tumpukan batu sebagai sarana untuk berlatih ketangkasan para pemuda untuk melompat, agar berhasil membantu penyerangan ke desa musuh.
Pun, tradisi ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Ukuran batu yang dijadikan media lompat berukuran tinggi 2 meter dengan ketebalan 40 centimeter.
Karena tingkat kesulitan yang sangat tinggi dalam tradisi lompat batu Nias, maka anak laki-laki di Nias biasanya sudah mulai berlatih sejak usia 7 tahun. Awalnya, mereka berlatih melompati tali, kayu, batu tiruan, atau lainnya dengan ketinggian yang terus bertambah sesuai usia. Pada akhirnya, latihan tersebut akan dibuktikan pada tradisi lompat batu ini. Menariknya, oleh masyakarat Nias memercayai bahwa tradisi lompat batu ada unsur magis karena seseorang yang berhasil melompati batu dengan sempurna, maka mereka telah diberkati oleh roh leluhur dan para pelompat batu sebelumnya yang sudah meninggal.
Sebab, ritual sebelum melakukan lompat batu, seseorang mesti meminta izin kepada roh-roh leluhur atau pendahulu yang pernah melompati batu tersebut. Tujuan dari upacara itu, agar seseorang tidak celaka ketika melakukan lompat batu.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait