Hal tersebut terjadi karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas." (QS. Al Baqarah:61).
Sementara, dikutip dari buku pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah yang ditulis oleh Dr. Nadiah Thayyarah, delima termasuk tumbuhan purbakala yang dikenal sejak lama oleh umat terdahulu dan mereka sangat mengenal keistimewaan serta manfaatnya. Bahkan, di masa Firaun Mesir kuno telah memanfaatkan buah ini sebagai obat.
Sebenarnya delima berasal dari Asia barat daya, atau barat laut India. Dari situlah ia disebarluaskan mulai ke wilayah Iran, lalu ke pesisir Laut Mediterania dan Mesir. Kemudian ke Eropa dalam beberapa abad terakhir.
Dalam khazanah literatur Islam terdapat pembahasan yang cukup mendalam tentang buah delima ini. Ibnu Al-Qayyim menulis;
“Rasa manis buah delima bermanfaat bagi lambung, tenggorokan, dada, dan paru-paru. Delima bermanfaat pada saat batuk, airnya berkhasiat sebagai pencahar perut, dan asamnya dapat memperbaiki proses pembuangan pada pencernaan. Delima juga dapat memperlancar air seni, mengurangi zat kuning pada hati, mengatasi diare, mencegah muntah, dan memperkuat fungsi organ tubuh.”
Delima merupakan tumbuhan berbuah dari golongan jambu-jambuan (Myrtaceae), dan buahnya dikenal istimewa karena berwarna merah cerah seperti mutiara. Bunganya pun berwarna merah tua indah, yang dikenal dalam bahasa Arab dengan Jullanar.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait