Selanjutnya Lahade membacakan Piagam Perjuangan Semesta atau Piagam Permesta. Pada bagian akhir piagam tersebut mengenai "TJARA-TJARA PERDJOANGAN" dituliskan bahwa "pertama-tama dengan mejakinkan seluruh pimpinan dan lapisan masjarakat, bahwa kita tidak melepaskan diri dari Republik Indonesia, dan semata-mata diperdjoangkan untuk perbaikan nasib rakjat Indonesia dan penjelesaian bengka-lai revolusi Nasional." Piagam tersebut ditanda-tangani para hadirin. Setelah pembacaan piagam, disusul pidato dari Gubernur Andi Pangerang yang meminta agar semua tetap tenang dan tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing.
Hari berikutnya, susunan pemerintahan militer diumumkan di mana Sumual menjabat sebagai administrator militer dengan Lahade sebagai kepala staf.
Terdapat juga Dewan Pertimbangan Pusat yang beranggotakan 101 orang dan empat gubernur militer di bawah Sumual yaitu Andi Pangerang untuk Sulawesi Selatan dan Tenggara, Mayor Daniel Julius (D. J.) Somba untuk Sulawesi Utara dan Tengah, Letkol Herman Pieters untuk Maluku dan Irian Barat, dan Letkol Minggu untuk Nusa Tenggara.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait