Hal serupa terjadi ketika Anda memasak. Ada energi tak terlihat dari juru masak yang diserap oleh makanan. Transfer energi ini dari orang ke dalam makanan yang sedang dipersiapkan, berdampak pada orang yang memakannya. Ini juga memengaruhi penampilan, rasa, dan tekstur makanan.
Setiap kali Anda memasak dalam suasana hati yang bahagia dan ceria, makanan Anda secara otomatis akan menjadi lezat. Di sisi lain, jika Anda dikelilingi oleh perasaan muram atau marah, tidak peduli seberapa banyak Anda berusaha, Anda tidak akan bisa mencapai tingkat kelezatan dalam makanan itu.
Orang yang memasak makanan pada dasarnya membentuk perilaku dan pikiran orang-orang yang memakannya. Karena itu, disarankan untuk selalu melangkah di dapur dalam kondisi pikiran yang bahagia dan gembira.
Hanya dengan memasak makanan dalam suasana hati yang bahagia, Anda akan dapat memancarkan energi positif untuk mengubah setiap makanan menjadi lebih nikmat dan bergizi.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait