“Salah satu keunggulan yang ditawarkan dari inovasi ini yaitu penggunaan kearifan lokal daun kirinyuh yang diambil dari Imogiri, Kabupaten Bantul. Daun ini merupakan gulma yang ada di area sekitar sawah dan dapat mengganggu tanaman lain. Jika tidak mengetahui khasiat dari tanaman ini, tentu saja akan dibuang begitu saja. Jadi, pemanfaatan daun kirinyuh sebagai sediaan nanopartikel ekstrak tentu akan membantu mengurangi gulma yang merugikan tersebut,” ucap Shafira.
Penelitian ini diharapkan mampu dikembangkan lebih lanjut pada masa yang akan datang dengan melakukan uji klinis.
Selain itu, inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk terciptanya obat herbal terstandarisasi penurun kolesterol yang lebih aman, tidak menimbulkan banyak efek samping, dan terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait