Masuk lebih ke dalam lagi ada Balai Maco, Istana Kwan Im, dan bangunan penyu berukuran besar yang di depannya terdapat kolam yang di tengahnya terdapat koin berukuran besar yang berputar yang diyakini bisa mendatangkan rezeki.
Pengunjung bisa melempar koin ke dalam kolam sambil memanjatkan doa agar keinginannya terkabulkan. Di sekeliling pinggiran kolam terdapat beberapa aksara Cina yang dilengkapi dengan penjelasan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Aksara-aksara Cina itu menjelaskan tentang umur, keberuntungan, harta, kebahagian dan kedudukan.
Vihara Buddhayana yang awalnya sebagai tempat peribadatan umat Buddha seiring dengan perkembangan mulai tercampur dengan pengaruh tradisi Cina. Umat Buddha di Sulawesi Utara sendiri masih kental dengan tradisi Cina.
Agama Buddha sendiri sudah lama berbaur dengan tradisi Cina. Untuk itu, Vihara Buddhayana juga menyediakan tempat ibadah untuk para penganut Konghucu. Di tempat ini ada yang disebut aliran Buddha Tri Dharma, mereka memegang tiga ajaran guru nabi yang mereka sebut guru Lao Tse, guru Konghucu dan guru Buddha.
Di kompleks vihara Buddhayana akhirnya dibuatkan juga tempat ibadah untuk para penganut Konghucu Taoisme yang ada di dalam bangunan berbentuk penyu besar yang di dalamnya terdapat patung Dewi Niang Niang yang diyakini sebagai Dewi kelahiran.
Di depan kompleks Vihara ini anda bisa melihat hamparan kebun petani serta keindahan gunung lokon yang menjulang tinggi ditambah lagi dengan hawanya yang sejuk makin menambah keindahan dan keasrian tempat ini.
Editor : Subhan Sabu