get app
inews
Aa Read Next : Pertamina Patra Niaga Sulawesi Pastikan Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Profil Ibnu Sutowo, Pendiri Pertamina yang Tersandung Korupsi Rp156 Triliun

Senin, 05 September 2022 | 15:29 WIB
header img
Ibnu Sutowo, pendiri Pertamina. Foto/Istimewa

JAKARTA, iNewsManado.com - Tidak banyak yang tahu tentang profil Ibnu Sutowo. Ya, sosok tersebut merupakan orang yang andil pada pendirian PT Pertamina. Ibnu Sutowo, merupakan mantan anggota TNI. 

Profil Ibnu Sutowo dikutip dari laman Perpusnas, pria kelahiran 23 September 1914 ini menamatkan pendidikan kedokteran di Surabaya pada 1940. Setelahnya, Ibnu Sutowo menjadi dokter di Palembang dan Martapura. Pasca Kemerdekaan Indonesia pada 1945, dia sempat bertugas sebagai Kepala Jawatan Kesehatan Tentara Sumatera Selatan, tepatnya pada 1946-1947. Selain itu, Sutowo juga pernah menjadi Panglima TT-II Sriwijaya pada 1955. 

Jejak pentingnya di Pertamina terjadi pada tahun 1957. Kala itu, KSAD A.H. Nasution menunjuknya sebagai pengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara (PT Permina) yang menjadi awal mula munculnya Pertamina. 

 Pada perkembangannya, perusahaan tersebut bergabung dengan perusahaan minyak lain dan berganti nama menjadi PT. Pertamina. Setelah resmi terbentuk, Ibnu Sutowo menjadi Direktur Utama Pertamina yang pertama dengan masa jabatan 1968-1976. Awalnya, kepemimpinan Ibnu Sutowo di Pertamina membawanya menuju kesuksesan. Namun, sekitar tahun 1970 muncul dugaan adanya kasus korupsi. Presiden Soeharto kala itu langsung membentuk tim bernama Komisi Empat. Adapun tujuannya untuk menyelidiki dugaan kasus korupsi yang terjadi di Pertamina. Beberapa waktu berselang, muncul temuan terjadinya penyimpangan.

Hanya saja waktu itu tidak ada tindakan hukum apapun. Pada tahun 1975, Pertamina dilanda krisis. Hal ini membuat Dirut Ibnu Sutowo resmi diberhentikan. Dia meninggalkan Pertamina dalam pusaran utang mencapai USD 10,5 Miliar setara Rp156 Triliun pada 1976.

Dalam profil Ibnu Sutowo, dia juga menempati beberapa jabatan strategis seperti Asisten IV Kepala Staf Angkatan Darat (1956-1958), Dirut PT Permina (1957-1968), Kepala Jawatan Minyak Gas & Bumi (1960-1963), Menteri Urusan Minyak Gas dan Bumi Kabinet Dwikora II dan Dwikora III (1966), hingga menjadi Dirut Pertamina pertama (1968). 

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut