Tidak ada permintaan untuk mentransfer senjata sebelum serangan di Papua, kata pemerintah Serbia kepada CAR, menurut laporan tersebut.
Dalam laporannya, CAR mengatakan Serbia mengkonfirmasi nomor lot pada cangkang yang digunakan di Papua sama dengan yang diduga dibeli oleh BIN.
Beberapa rincian laporan yang tidak dapat dikonfirmasi secara independen oleh Reuters termasuk nomor lot yang cocok dengan mortir, transfer pengiriman amunisi ke BIN atau apakah BIN mematuhi sertifikat pengguna akhir.
Reuters tidak dapat menentukan siapa yang memodifikasi mortir atau mengapa BIN membeli timer dan penyala. CAR mengatakan BIN telah memberi pemerintah Serbia "sertifikasi verifikasi pengiriman", meskipun Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi bahwa senjata telah tiba di tangan BIN.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait