MEXICO CITY, iNews.id – Pihak terkait di Meksiko mencatat peningkatan hilangnya migran pada 2021. Bahkan angka tersebut mencapai 4 kali lipat dibanding 2020.
BACA JUGA: Fosil Ichthyosaurus 250 Juta Tahun Ditemukan, Ini Keistimewaannya
Jumlah orang asing yang hilang tumbuh 292% menjadi 349 dari 89 kasus, kata laporan yang disajikan oleh Program Pencarian Migran Hilang (SJM) Yesuit, sebuah organisasi hak asasi manusia, dikutip Reuters, Kamis (12/5/2022).
Ratusan ribu migran melintasi Meksiko setiap tahun berharap untuk mencapai Amerika Serikat, sering menjadi korban penculikan, pembunuhan dan kejahatan lainnya.
BACA JUGA: Kalah dari Inter Milan di Final Coppa Italia, Giorgio Chiellini Umumkan Tinggalkan Juventus
"Ada tempat di mana kartel narkoba menunggu migran untuk menarik mereka ke dalam barisan mereka," kata Luis Macias, direktur SJM di Meksiko.
Sebagian besar yang hilang berasal dari negara-negara termasuk Honduras, El Salvador, Guatemala, Kuba, Ekuador dan Venezuela.
Menurut laporan, 44% migran yang hilang berusia antara 18 dan 29 tahun, 42% berusia antara 30 dan 59 tahun, dan 14% berusia di bawah 17 tahun.
Dari orang-orang yang hilang tetapi kemudian ditemukan, SJM mengatakan 75% ditemukan di pusat penahanan imigrasi atau di rumah sementara.
Laporan tersebut menekankan bahwa masih ada kekurangan pelaporan penghilangan migran yang signifikan di Meksiko, diperburuk oleh kurangnya informasi publik yang disediakan oleh lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk menemukan orang hilang.
“Kebijakan yang bertujuan untuk mengganggu arus migrasi telah meningkatkan kasus penahanan dan (para migran) tidak dapat berkomunikasi, dan akibatnya jumlah penghilangan yang dilaporkan oleh kerabat meningkat,” kata Adrian Estrada, koordinator bantuan migran SJM di Mexico City.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait