HAVANA, iNews.id – Ledakan gas di Hotel Saratoga, Havana, terus jadi pembahasan. Ledakan yang menewaskan sekira 26 orang tersebut masih dalam penyelidikan.
BACA JUGA: Kisah Charn Janwatchakal, Pria Thailand yang Tinggal Bersama Mayat Istrinya selama 21 Tahun
Pun, pencarian korban diduga tertimbun reruntuhan terus dilakukan petugas penyelamat.
Dikutip Reuters, ledakan di Hotel Saratoga, hanya satu blok dari gedung capitol yang ikonik di daerah yang direnovasi di pusat kota Havana, merusak parah dua gedung apartemen kelas atas yang bersebelahan dan menimbulkan kerusakan ringan pada 17 bangunan dalam radius dua blok.
Puing-puing berjatuhan menimpa pejalan kaki di daerah yang banyak dilalui orang dan kaca serta puing-puing beterbangan di sekolah tata bahasa terdekat.
BACA JUGA: Alamak! Adidas Menuju Chaos di China
Pihak berwenang setempat mengatakan 50 orang dewasa dan 14 anak-anak terluka. Empat dari korban tewas adalah anak-anak, kata mereka, memberikan beberapa rincian. Salah satu yang tewas adalah seorang turis Spanyol.
Pihak berwenang dan media lokal mengatakan tim penyelamat sedang bekerja untuk mendapatkan jalan masuk ke ruang bawah tanah dengan harapan ada yang selamat. Mereka mengatakan itu berjalan lambat karena para insinyur harus memeriksa stabilitas apa yang tersisa dari bangunan itu.
Hotel, yang bertempat di sebuah bangunan berusia lebih dari seabad, telah ditutup dan hanya pekerja yang berada di dalam pada saat ledakan, kata TV yang dikelola pemerintah.
Penghuni gedung apartemen yang bersebelahan sering disewakan kepada wisatawan.
Hotel bergaya neoklasik ini direnovasi oleh perusahaan Inggris setelah jatuhnya Uni Soviet dan selama bertahun-tahun dianggap sebagai tempat menginap oleh pejabat pemerintah dan selebriti yang berkunjung. Baru-baru ini, ia telah kehilangan sebagian kilaunya dengan pembukaan hotel baru di Havana, tetapi masih merupakan tempat bintang lima hanya beberapa menit dari berbagai situs bersejarah seperti Teater Marti yang telah direnovasi dan berusia seabad, yang mengalami kerusakan sedang.
“Yah, itu hanya lebih banyak berita buruk. Ada Trump, Biden, pandemi, kelangkaan, dan saya bisa terus-menerus,” Michael Serano, seorang perawat yang merangkap sebagai tukang,” kata, mengangkat bahu dan melihat ke langit.
Industri pariwisata Kuba sebagian besar ditutup selama dua tahun terakhir dan sedang dalam proses pembukaan kembali sekarang karena vaksin yang dikembangkan secara lokal tampaknya telah menjinakkan virus corona baru, meskipun kedatangan tetap sekitar 30% dari tingkat pra-pandemi.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait