Fakta Pembantaian di Bucha Terungkap, Rusia Mulai Tersudut

Tim iNewsManado
Salah satu foto anak perempuan tergeletak dengan tangan terikat di Bucha. (F: Reuters)

Bereaksi terhadap laporan lebih dari 400 kematian di Bucha, Presiden AS Joe Biden mengecam Putin sebagai "penjahat perang." Kremlin mengutuk pernyataan Biden sebagai "tak termaafkan." Ia membantah pasukannya melakukan kekejaman dan mengklaim bahwa gambar mayat di jalan-jalan Bucha adalah palsu. Rusia mencirikan invasinya sebagai operasi khusus untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.

Jaksa Ukraina mengatakan mereka sedang menyelidiki lebih dari 9.000 potensi kejahatan perang oleh pasukan Rusia dalam konflik dan mengejar ratusan tersangka. Pengadilan Kriminal Internasional juga memeriksa potensi pelanggaran hak asasi manusia dalam perang. Jaksa Agung Ukraina mengumumkan pada bulan April bahwa dia telah mengidentifikasi 10 tentara Rusia yang dicurigai melakukan pelanggaran terhadap warga sipil.

 



Editor : Fabyan Ilat

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network