SETIAP Orang pernah merasakan kaki atau tangan yang tiba-tiba kencang dan sulit digerakkan. Lazimnya itu disebut kesemutan atau kram.
Kram tentu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Ini yang paling menganggu, terutama apabila seseorang tengah dalam aktivitas yang padat yang tidak bisa ditunda.
Kram juga terjadi variatif, bisa di kaki, tangan, paha, pundak dan dibeberapa persendian.
Kram kaki adalah nyeri akibat spasme otot di kaki yang timbul karena otot berkontraksi terlalu keras. Daerah yang paling sering kram adalah otot betis di bawah dan belakang lutut.
Nyeri kram dapat berlangsung beberapa detik hingga menit dengan keparahan bervariasi. Kram kaki memang biasanya terjadi saat kita beristirahat, bahkan mungkin sedang tidur.
Orang tua lebih sering terkena kram daripada orang muda. Pada beberapa orang tua, kram bahkan bisa terjadi setiap hari. Pada umumnya penyebab kram tidak diketahui (idiopatik). Sementara ahli berpendapat bahwa kram terjadi ketika otot yang sudah dalam posisi mengkerut dirangsang untuk kontraksi.
Hal ini terjadi saat tidur dengan posisi dengkul setengah ditekuk, dan telapak kaki sedikit mengarah ke bawah. Pada posisi ini otot betis agak tertekuk dan mudah terkena kram. Itulah mengapa gerakan pelenturan sebelum tidur dapat mencegahnya.
Selain itu, kram dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain otot yang kelelahan, penggunaan otot yang berlebihan, kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat, penumpukan asam laktat (hasil metabolisme di otot), terganggunya oksigenisasi jaringan otot, terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot.
Apabila kram terlanjur menyerang Anda, langkah tepat berupa gerakan pelemasan (stretching) dan pemijatan biasanya dapat meredakan kram yang sedang alami.
BACA JUGA: Cek Fakta: Durian Sebabkan Darah Tinggi? Ini Penjelasannya
Beberapa cara yang bisa Anda dilakukan untuk mengatasi kram antara lain :
1. Jauhi Hak Tinggi
Kalaupun terpaksa harus mengenakan hak tinggi, sesekali lepaskan agar jari kaki punya kesempatan untuk istirahat. Sekalipun ukurannya longgar, bentuk sepatu hak tinggi menyebabkan jari selalu menekuk sehingga aliran darah tidak lancar.
2. Pilih sepatu yang longgar
Sepatu yang terlalu ketat di bagian ujung membuat jari kaki sering mengalami tekanan saat melangkah, apalagi saat berjinjit. Akibatnya aliran darah di tempat itu kurang lancar sehingga jari mudah kram.
3. Jaga keseimbangan cairan tubuh
Kekurangan cairan tubuh juga merupakan faktor risiko terjadinya kram otot, termasuk di jari kaki. Perbanyak minum air putih terutama saat melakukan olahraga berat dan banyak mengeluarkan keringat.
BACA JUGA: Cek Zodiak: Ini Ramalan Aquarius 18 April 2022
4. Cukupi kebutuhan mineral tubuh
Salah satu pemicu kram pada jari kaki adalah kekurangan mineral terutama kalsium, kalium dan magnesium.
Asupan minimal yang disarankan adalah 1.000 mg kalsium dan 4,7 gram kalium setiap hari. Khusus magnesium, anjuran per harinya adalah 400-420 mg untuk pria dan 310-320 mg untuk wanita.
5. Olahraga jari kaki
Tidak butuh peralatan khusus untuk melatih kelenturan dan kekuatan jari kaki. Cukup dengan menggerak-gerakkannya untuk mengambil handuk atau kelereng di lantai sambil berdiri misalnya, atau gerakkan saja sesuka hati sambil duduk santai menonton.
6. Pijat atau rendam di air hangat
Banyak cara untuk melancarkan peredaran darah di kaki, namun yang paling mudah dan nyaman untuk dilakukan adalah sering-sering memijatnya.
Cara lain yang cukup menyenangkan adalah sering-sering merendam dalam air hangat.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait