“Ya karena di desa ini semuanya etnis Jawa, maka bahasa setiap hari adalah bahasa Jawa. Itu sudah sejak lama,” kata Rukon yang menambahkan di desa tersebut mayoritas penduduk beragama Islam.
“Di desa ini hanya ada Masjid. Tidak ada rumah ibadah lainnya. Tapi penduduknya ada yang beragama lain, seperti Nasrani. Mereka biasa beribadah di Modayag karena gereja dekat,” ujar dia.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait