MOSKOW, iNews.id – Kabar kudeta Presiden Rusia Vladimir Putin terus menguat. Kabar ini menonjol dalam sejumlah pemberitaan terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Paling menarik, Direktur Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov digadang-gadang bakal mengambil alih kepemimpinan di Rusia apabila Presiden Vladimir Putin digulingkan atau dikudeta para jenderal.
Pria kelahiran Perm, 15 November 1951, ini pernah bergabung sebagai mata-mata Komite Keamanan Negara (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau KGB) Rusia.
KGB merupakan cikal bakal FSB. Bortnikov menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi KGB Dzerzhinsky di Moskow pada 1975. Dari 1975-2004, Bortnikov bekerja di sistem polisi rahasia di Leningrad (saat ini Saint Petersburg). Baca juga: Kremlin Respons Keras Serangan Ukraina di Tanah Rusia Kemudian pada 2004, ia menjadi Wakil Direktur Layanan Keamanan Federal Rusia.
Pada 2008, Bortnikov diangkat sebagai Direktur Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), Ketua Komite Antiterorisme Nasional, serta anggota tetap Dewan Keamanan Rusia.
Bortnikov memimpin FSB selama perang lima hari dengan Georgia pada tahun 2008. Perang ini berakhir dengan pendudukan wilayah Georgia.
Selama aktif di FSB, Bortnikov diduga terlibat kematian mata-mata Rusia yang membelot ke Inggris, Alexander Litvinenko. Litvinenko diracuni dengan polonium.
Selain itu, Bortnikov juga salah satu penggagas dan pelaku pencaplokan Krimea dan perang di Ukraina. Menurut laporan media Rusia, Bortnikov dianugerahi gelar Pahlawan Federasi Rusia, yang merupakan gelar kehormatan tertinggi di Rusia. Selain itu, ia juga mendapat pangkat Jenderal Angkatan Darat.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait