KOLESTEROL Tinggi diidentikan dengan seseorang yang berbadan gemuk. Sejumlah kalangan menilai bahwa orang kurus mustahil kolesterol tinggi. Masalah tersebut hanya mungkin terjadi pada orang gemuk atau kelebihan berat badan.
Tapi, fakta di lapangan mengungkapkan bahwa orang yang tidak gemuk pun bisa mengalami kolesterol tinggi. Hal ini yang dijelaskan Profesor Zubairi Djoerban di Twitter.
Dijelaskan Prof Beri, sapaan akrabnya, dia mendapati pasien berusia 50 tahun, tidak gemuk, namun mempunyai kolesterol tinggi.
"Seorang pasien usianya 50 tahun, tidak gemuk, sukanya makan lalapan dan tidak terlalu sering makan daging. Tapi, hasil medical check up-nya menunjukkan bahwa dia memiliki kolesterol tinggi. Pasien itu merasa heran," cerita Prof Beri.
Dia pun menerangkan bahwa kolesterol tinggi memang bisa dialami semua orang, tak terkecuali orang kurus atau tidak gemuk. Kenapa bisa begitu?
Menurut Prof Beri, sumber kolesterol yang ada dalam darah sebagian besar berasal dari pembentukan kolesterol oleh hati dan sisanya berasal dari makanan yang dimakan.
"Jadi, tak berarti yang gemuk pasti kolesterol tinggi, dan sebaliknya kalau yang kurus kolesterolnya tidak tinggi," terangnya.
Bagaimana dengan mereka yang sudah diet dengan baik tapi kolesterol tetap tinggi?
Prof Beri menjelaskan bahwa pola makannya perlu ditelaah lagi. "Mungkin ada sumber makanan lain yang tinggi lemak dan kolesterol yang masih banyak dikonsumsi," tambah Prof Beri.
Perlu Anda ketahui, salah satu upaya untuk menurunkan kolesterol tinggi adalah dengan diet rendah lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol. Selain itu, Anda yang punya kolesterol tinggi disarankan untuk cukup serat dan mengontrol berat badan.
Di kesempatan itu, Prof Beri menerangkan bahwa makanan yang banyak mengandung lemak jenuh adalah yang berasal dari hewan, seperti mentega, keju, es krim, atau daging kambing.
"Sementara itu, kalau sumber kolesterol adalah kuning telur, udang, dan makanan yang berasal dari hewan," kata Prof Beri. Di sisi lain, sumber lemak tak jenuh contohnya adalah kacang-kacangan, minyak jagung, serta ikan laut.
Lantas, seperti apa pola makan yang direkomendasikan dokter?
Prof Beri menyarankan agar setiap orang di atas piring makannya harus mengandung 3 porsi sayur dan 3 porsi buah. Selain mengandung serat, buah dan sayur juga mengandung vitamin yang berguna untuk mencegah LDL berubah menjadi senyawa yang berbahaya.
"Olahraga atau aktivitas fisik juga penting untuk melengkapi semuanya. Olahraga efektif menurunkan kolesterol. Olahraga yang disarankan seperti jogging dan jalan cepat selama 150 menit per minggu," saran Prof Beri.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait