2 Nelayan Poigar Diduga Temukan Dua Ambergris Paus Seberat 2 dan 6 Kilogram

Norman Octovianus
Juan Lumiu, salah satu nelayan poigar yang menemukan diduga Ambergis Paus seberat 6 kilogram. Foto/iNewsManado

MINSEL, iNEWSMANADO.ID – Seorang nelayan di Desa Poigar Kecamatan Sinonsayang, Minahasa Selatan yakni Juan Lumiu menemukan diduga Ambergis atau muntahan paus seberat sekira 6 kilogram.


Ambergis yang ditemukan di Perairan Poigar pada Sabtu 15 Februari 2025 dan Rabu 19 Februari 2025. Foto/InewsManado

Juan menuturkan, Ambergis ditemukannya pada Sabtu 15 Februari 2025 ketika hendak pulang setelah menangkap ikan.

“Kira-kira jam stengah 4 sore saya melihat itu (Ambergis) terapung. Karena belum tahu itu apa saya bawa pulang,” ujarnya, Rabu (19/2/2025).

Dia melanjutkan, setelah sampai di rumah hal itu penemuan itu disampaikan kepada warga sekitar dan akhirnya diketahui itu mirip Ambergis. “Benda itu saat ini saya simpan,” ujarnya.

Sementara itu, penemuan Ambergis juga ditemukan kembali oleh Asri Mangadil, salah satu Nelayan Poigar II pada Rabu 19 Februari 2025. 

"Iya, seperti yang ditemukan oleh Juan Lumiu. Saya temukan juga sedang terapung," ujarnya.

Sekadar diketahui, Ambergris berasal dari paus sperma, yang dikenal karena kebiasaannya makan dengan rakus. Akibat kebiasaan ini, perut paus sperma dipenuhi dengan sisa makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh mangsanya. Sisa-sisa tersebut kemudian mengeras menjadi bola padat. Beberapa minggu kemudian, paus sperma akan memuntahkan benda tersebut. Biasanya, muntahan terjadi sebelum proses pencernaan dimulai, dan itulah yang dikenal sebagai ambergris.

Karena sangat langka, ambergris hanya ditemukan pada sekitar 1-5% populasi paus sperma, dan paus sperma adalah satu-satunya spesies yang menghasilkan ambergris.

Penelitian menunjukkan bahwa manusia telah memanfaatkan ambergris sejak ribuan tahun lalu. Di zaman Mesir kuno, ambergris digunakan sebagai dupa, sementara di Mesir modern, ambergris digunakan untuk memberi aroma pada rokok. Pada Abad Pertengahan, orang Eropa menggunakan ambergris sebagai obat untuk berbagai penyakit, seperti sakit kepala, pilek, epilepsi, dan lainnya.

Saat ini, ambergris sangat dicari untuk bahan baku parfum, terutama merek-merek ternama seperti Chanel, yang menggunakannya untuk menciptakan aroma musk yang membuat parfum bertahan lama. Permintaan akan ambergris sangat tinggi di negara-negara penghasil parfum, seperti Uni Emirat Arab, yang memiliki pasar wewangian yang besar.

Namun, karena kelangkaannya, peran ambergris alami kini telah digantikan dengan produk sintetis. Selain digunakan dalam parfum, ambergris juga dimanfaatkan dalam dunia medis dan industri makanan serta minuman. Di masa lalu, Raja Charles II dari Inggris sering menikmati ambergris dengan telur. Ambergris juga digunakan sebagai penyedap rasa dalam kopi Turki dan campuran cokelat panas di Eropa pada abad ke-18.(*)

 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network