"Penanganan 'Otitis eksterna maligna ini dilakukan dengan pengobatan Antibiotik , Simtomatik dan melakukan pembedahan apabila diperlukan," ungkap Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher konsultan Laring dan Faring ini melanjutkan edukasinya kepada puluhan viewer yang mengikuti.
Selanjutnya Infeksi jamur pada liang telinga yang dikenal dengan 'Otomikosis' dan umumnya dipengaruhi oleh kelembaban yang tinggi (pityrosporum, aspergilus,kandida albikans). Gejalanya dapat diketahui melalui timbulnya rasa gatal yang berlebihan dan berkelanjutan dan adanya cairan yang memenuhi rongga telinga hingga cairan keluar dari telinga.
"Pengobatan infeksi telinga Otomikosis dengan obat anti jamur, Antihistamin, Analgetik, Tetes telinga anti jamur atau Salep anti jamur," tutur Olivia Claudia
Kemudian infeksi telinga 'Perinkondritis' yaitu Infeksi pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga. Disebabkan : Trauma akibat kecelakaan, Luka bakar, Kuman patogen. Dengan gejala seperti : Telinga kemerahan, panas dan nyeri, dapat diterapi dengan kompres dingin dan antibiotik tetapi untuk fase yang lebih lanjut dapat dilakukan insisi dan drainase.
Ada lainnya disebut Herpes Zooster Otikus karena infeksi virus varicella zoster dengan gejala nyeri telinga, gangguan pendengaran, berdenging, terdapat kulit yang berisi cairan bahkan sampai kelumpuhan wajah.
Dapat diterapi dengan anti virus, tetes telinga antibiotik dan steroid. Selanjutnya adapula penyakit yang disebut 'Miringitis Bulosa' yang merupakan infeksi akut gendang telinga, disebabkan virus atau bakteri dengan gejala sakit telinga yang mendadak dan membran timpani tampak kemerahan serta ada gelumbung. Diobati dengan tetes telinga, analgetik, antibiotik dan dekongestan.
Adapun penyakit yang terakhir adalah infeksi telinga tengah Otitis Media Akut yaitu peradangan sebagian atau seluruh muka telinga tengah dengan onset dibawah dua bulan. Umumnya disebabkan pertahanan tubuh terganggu, sumbatan tuba eustachius dan infeksi saluran napas atas.
Terdapat rangkaian stadium klinis yaitu : Stadium okulasi tuba eustachius, Stadium supurasi, Stadium perforasi dan Stadium resolusi. Kemudian bila terjadi secara kronis disebut Otitis Media Supuratif Kronik dengan dua tipe yaitu, tipe aman (benigna) dan tipe berbahaya (maligna) yang dapat berkomplikasi kepada ketulian, kelumpuhan saraf wajah, meningitis, abses otak, mastoiditis, abses subperiosteal dan labirinitis.
Sementara dengan menghindari paparan alergen, menghindari paparan asap rokok, tidak menkonsumsi alkohol dan menghindari trauma pada kepala atau telinga pun berhati hati kepada infeksi saluran napas atas dan sinusitis yang berulang ulang merupakan hal terbaik agar terhindar dari faktor resiko terjadinya infeksi pada organ telinga.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait